Memiliki kantor secara virtual dan bekerja secara remote
menjadi mimpi besarku semasa gadis. Tepatnya tahun 1996, saat itu sebuah koran lokal
memuat berita mengenai era internet. Salah satunya kemunculan kantor virtual.
Keberadaan kantor tersebut memungkinkan para pekerja melakukan aktivitas secara
jarak jauh alias remote worker.
Sebagai seorang gadis yang satu saat akan menjadi seorang
Ibu, dambaan memiliki kantor virtual menari-nari di kepalaku. Dalam bayanganku
kala itu, satu saat jika telah menikah dan memiliki anak, aktivitas kerja bisa
dilakukan dari rumah. Anak terawasi, pekerjaan beres, demikian pikirku saat
itu.
Mimpi itu terus kugenggam. Seiring waktu, langkah-langkah
kecil yang kulakukan tak lepas dalam upaya meraih mimpi tersebut. Salah satunya
adalah mengupayakan keberadaan internet di rumah, dimana pada tahun 90-an
internet masih mahal dan terbatas keberadaannya.
Akses internet hanya dapat dilakukan melalui modem dengan
koneksi via kabel telepon. Belum ada layanan internet mobile. Demikian
pula dengan keberadaan media sosial, belum seramai saat ini. Semua masih serba
terbatas dan mahal.
Namun cita-cita ini tidak pernah padam, selalu mencari jalan guna
mewujudkannya. Saat itu, upaya untuk bertemu dengan komunitas yang sevisi misi
mulai gencar dilakukan. Salah satu komunitas yang paling berkesan hingga kini
adalah komunitas “Wanita Sunda Antar Benua” yang mengantarkan untuk aktif menulis di blog.
Selanjutnya beberapa aktivitas bisnis secara online mulai
diikuti. Dari menjual kosmetik hingga pil penghemat bahan bakar pernah
dilakoni. Meski belum membuahkan hasil, kedua aktivitas terebut menjadi pemantik
untuk meyakini bahwa aktivitas bisnis online, jika dijalankan secara serius satu
saat pasti akan menghasilkan.
Demikianlah, langkah-langkah kecil menggapai cita terus
dilakukan. Hingga belasan tahun kemudian, tepatnya di tahun 2014, Alloh swt
menuntunku untuk mengenal komunitas penulis yang aktif berkarya di internet,
Ibu-Ibu Doyan Nulis atau IIDN adalah komunitas besar yang membawaku melangkah
lebih cepat dalam mewujudkan mimpi.
Sekolah Perempuan, Gerbang Menuju Terwujudnya Mimpi
Adalah Indari Mastuti, wanita muda penuh sahaja dan selalu
ceria membawaku mengenal IIDN. Teteh, demikian kami biasa memanggilnya adalah
wanita inspiratif penebar virus menulis di kalangan Ibu-Ibu. Saat pertama kali
mengenal beliau, tak pernah terbayangkan bahwa satu saat aku akan mengawal sebuah
komunitas kecil bernama @JoeraganArtikel, tempat para Bunda berkarya.
Saya mengenal Teteh saat mendaftar menjadi salah satu
penerima beasiswa dari Sekolah Perempuan. Beliau adalah guru pertama saya di
dunia kepenulisan, Melalui tangan dinginnya lahir banyak penulis yang mempu melahikan
karya terbaiknya. Informasi mengenai Sekolah Perempuan saya peroleh dari wall
Facebook Anna Farida, Kepala Sekolah perempuan yang membuka jalanku beroleh beasiswa.
Sekolah Perempuan membimbing peserta untuk melahirkan karya
dalam bentuk buku. Kegiatan belajar dilaksakan secara online dan offline. Dalam
pertemuan pertama, masing-masing peserta diminta untuk menuliskan 30 ide buku.
Setelah itu peserta diminta untuk memilih satu ide buku yang paling dikuasai.
Pilihanku jatuh pada ide menulis pengalamanku
mendirikan daycare rumahan. Daycare ramah anak yang aku dirikan bersama
sahabatku Evy Latifah pada tahun 2011. Bisa dipastikan proses pembuatan buku
berjalan lancar karena aku sudah memiliki banyak bahan untuk penulisan.
Alhamdulillah naskah buku berjodoh dengan sebuah penerbit.
Rupanya nasib baik belum berpihak padaku, penerbit memberi
kabar bahwa usahanya gulung tikar. Jadilah buku terbit dalam bentuk ebook dan
menjadi buku sumber dalam kegiatanku memberikan training online :
Rahasia Bisnis Daycare Rumahan.
![]() |
Training Seluk Beluk Daycare Rumahan sumber : dok. pri |
Training Online @JoeraganArtikel
Kegiatan memberikan pelatihan daycare rumahan secara online dilakukan
bersama rekan penulis sesame alumni Sekolah Perempuan bernama Wury Hapsari yang
dikenal dengan nama Wury Greenkids di Facebook. Training online, akhirnya
menjadi perwujudan mimpi panjang yang kugenggam selama 20 tahun. Bermimpi memiliki kantor virtual dan bisa bekerja
secara remote worker di tahun 1996 baru terwujud di tahun 2016.
Mimpi yang terwujud lewat ketidaksengajaan. Awalnya aku berniat
membantu salah satu teman yang resign dan belum beroleh pekerjaan tetap.
Saat itu aku mulai menerima pesanan membuat artikel merasa kewalahan karena
banyaknya pesanan. Jadilah kawanku yang tengah jobless kuberikan pekerjaan
secara online. Remote worker istilahnya. Pekerjaan tersebut adalah
membuat artikel.
Pada praktiknya, membuat artikel yang terlihat mudah, bisa
menjadi sesuatu yang sulit dikerjakan bagi para pemula. Aku menemukan banyak
kesalahan di sana-sini. Rupanya, selain
memberikan job, aku harus mengajarinya cara membuat artikel yang baik dan
benar.
Jumlah pesanan artikel yang terus bertambah, membuat harus menambah
tim. Melakukan rekrutmen penulis artikel secara online, dan mendapat hal
serupa. Artikel yang dibuat tim masih jauh dari kata sempurna. Keruwetan bertambah manakala ada beberapa orang
yang mengundurkan diri karena alasan sakit dan lain hal. Kejadian yang tak
pernah kupikirkan sebelumnya.
Aku pun curhat di laman Facebook, mengenai niatku
memberdayakan para wanita dengan berkarya melalui tulisan dari rumah. Kutuliskan
pula kendala yang ada, bahwa ternyata seseorang itu perlu mendapat pelatihan sebelum
mengerjakan proyek menulis artikel.
Curhat di laman Facebook mendapat sambutan dari banyak teman. Mereka
menyampaikan ingin belajar menulis artikel dan ingin beroleh job menulis
seperti yang kusampaikan. Untuk itu, aku meminta izin pada Teteh selaku guru
dalam menulis buku dan menulis artikel. Aku meminta izin untuk menggunakan
ebook miliknya yang berjudul “Gampang Bikin Artikel”sebagai buku sumber belajar
kelas Gampang Menulis Artikel yang dilaksanakan secara online.
Gayung bersambut, beliau memberikan restu. Kelas dilaksanakan
secara online oleh @JoeraganArtikel di grup facebook berlangsung sejak 2016
hingga kini.
Silaturahim Pintu Pembuka Rezeki dalam Meraih Mimpi
Komunitas @JoeraganArtikel lahir sebagai wadah para bunda
untuk belajar. @JoeraganArtikel yang pada awalnya memberikan training “Gampang
Menulis Artikel” berkembang menjadi komunitas yang memberikan aneka training
kepenulisan serta hal lain yang menunjangnya. Adapun keberadaan training Daycare
secara online menggenapkan rasa syukurku untuk berbagi pengalaman nyata mengelola
daycare yang disusun menjadi sebuah buku.
Para peserta training di @JoeraganArtikel selanjutnya bergabung
di grup alumni untuk mendapat kesempatan magang serta berjejaring. Guna
mempercepat dan memperluas kesempatan belajar, @JoeraganArtikel kemudian
melebarkan sayap dengan membuat website kelas virtual. Website yang masih dalam
tahap development dan persiapan konten ini menjadi jawaban bagi peserta di
luar komunitas yang terbiasa belajar secara mandiri.
Benarlah apa yang disampaikan suamiku “Genggamlah mimpimu,
jangan kau lepaskan” Perkataan itu disampaikan saat aku merasa putus asa
dan tak mampu menggapai apa yang aku citakan.
Semoga siapapun yang membaca
kisahku ini dan memiliki mimpi yang belum “kesampaian”tetap semangat dalam
bekerja dan berkerya. Terus melakukan yang terbaik dan bersilaturahmi dengan
orang-orang yang telah lebih dulu sukses.
Terima kasih untuk Teteh dan Kang Deky Tasdikin yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan padaku, seorang Emak paruh baya yang penuh
salah dan dosa. Teteh selalu memberi spirit untuk selalu belajar dan bergerak
menjadi lebih baik.
Terima kasih untuk para mentor, admin, marketing, programmer,
peserta training dan semua pihak yang membersamai gerak langkah
@JoeraganArtikel. Semoga peluh dan karya kita menjadi amal sholeh di
hadapan-Nya. Aamiin.
0 komentar:
Post a Comment