Siapa yang tak
bangga memiliki anak mandiri? Tentu setiap orang tua menginginkannya. Anak
mandiri memiliki kemampuan menolong dirinya sendiri juga saat dewasa nanti
memiliki daya tahan untuk bisa menyelesaikan setiap persoalan hidup yang
dihadapinya tanpa terus bergantung pada orang lain.
Hal yang kemudian
menjadi pertanyaan adalah kapan waktu yang tepat untuk mengajari kemandirian
pada anak? Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk melatihkannya? Berikut
adalah tips yang bisa dilakukan orang tua untuk melatih kemandirian anak.
- Ketika anak sudah mulai bisa berjalan, ajari anak untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sederhana terkait kebutuhan dirinya. Semisal memakai celana, menyimpan kembali mainan pada tempatnya, mengambil dan menyimpan kembali buku kesukaannya.
- Latih anak untuk menyelesaikan ‘masalah’ yang dihadapinya. Misalnya jika satu saat anak menumpahkan minuman. Ajari dia untuk segera mengambil lap pel, kemudian melap bagian yang basah. Jika bukunya robek, ajari dia membetulkannya dengan menyelotip bagian yang robek. Sebelumnya tentu kita ajari Anak untuk menjaga agar makanan atau minumannya tidak tumpah. Menjaga buku yang dimilikinya agar tidak robek.
- Saat usia memasuki 4 tahun, latih anak untuk berkegiatan di prasekolah tanpa harus ditunggui Ibu atau pengasuh. Tentu hal ini membutuhkan tahapan, yang pertama kali dilakukan adalah lepaskan anak dari ketergantungannya untuk berdekatan dengan orang tua. Salah satunya sesekali mengajaknya tinggal sejenak di rumah nenek atau family. Hal tersebut membuat anak merasa bahwa dirinya mampu beraktifitas tanpa kehadiran orang tua didekatnya.
- Jika sudah memasuki usia sekolah dasar, kenalkan anak untuk menjaga peralatan sekolahnya. Biasakan pula anak menyusun buku sendiri dan kalau memungkinkan pergi serta pulang sekolah sendiri. Tentu semua hal tersebut dilakukan dalam pengawasan orang tua.
- Menjadikan anak mandiri bukan berarti kita lepas tangan akan hal yang menjadi kewajiban kita selaku orang tua. Untuk menjadikan anak mandiri diperlukan kesabaran dan ‘tega’ untuk melihat anak sesaat menangis kala dilepas berkegiatan di prasekolah tanpa kehadiran kita. Juga kita perlu tegas jika satu saat anak kena hukuman karena terlambat bangun hingga menghakibatkan terlambat masuk sekolah atau akibat lalai mengerjakan tugasnya. Biarkan anak merasakan ‘hukuman’ yang diberikan guru atas kelalaiannya. Sehingga ke depan ia akan lebih awal tidur dan mengutamakan mengerjakan kewajibannya semisal mengerjakan PR barulah memperoleh haknya untuk bermain. Melindungi anak dari konsekwensi atas kelalaian yang dilakukannya ahanya akan membuatnya melakukan kesalahan yang sama terus berulang. Kebiasaannya untuk terlambat, malas mengerjakan PR dan selalu mendapat perlindungan dari kita untuk menghindari hukuman tanpa disadari menumbuhkan karakter malas dan lalai terhadap waktu. Anak bergantung dan berlindung atas konsekwensi yang ditimbulkan akibat ulahnya sendiri.
Tentunya
kita tidak ingin jika kelak dewasa, anak menjadi beban diri kita juga bagi
lingkungan, karena tak bisa mandiri. Apa jadinya jika untuk hal kecil saja
seorang anak sulit mengambil keputusan? Belum apa-apa sudah merasa takut akan
konsekwensi yang dijalankan. Hingga anak mengalihkan keputusan untuk diambil
orang lain dan menyalahkan keadaan atas akibat yang ditimbulkan dari keputusan
tersebut.
Yuk,
kita ajari anak mandiri sejak dini. Mulai dari hal terkecil, mulai dari kita
selaku role model kehidupannya.
Jangan lupa beri apresiasi atas kemajuan-kemajuan kecil yang diperolehnya. Pribadi mandiri bukan berarti tak membutuhkan orang lain, yang ada dikepalanya
adalah memberikan manfaat pada lingkungan atas kemandirian yang diperolehnya.
Pribadi mandiri adalah pribadi yang esensi kebergantungannya hanya pada
kekuasaan Alloh Swt. Rasa takut yang dimilikinya hanyalah takut melanggar
aturanNya. Pribadi mandiri tentu berguna saat Indonesia mengalami bonus
demografi kelak, karena kemandirian akan membuat penduduk usia produktif
memiliki keterampilan yang diperlukan dunia. Semoga.
Pernah ngerasain... berusaha 'tega' ninggalin anak sekolah di TK tanpa ditunggu. :( liat matanya basah itu..gimanaa gitu..
ReplyDelete